Hallo Jakarta, Jangan Pagi Dulu Ya!
Dulu, beberapa tahun mundur kebelakang, gue itu kek burung celepuk, yang keluar malem tidur siang. Siang dan malam agak ketuker gitu. Gapapa deh pokoknya, asal jangan hati yang tertukar. #Ciegitu.
Suasana Jakarta di malam hari, memang amat sayang jika hanya
dilewatkan dengan rutinitas tidur. Banyak yang dapat dijumpai di Jakarta pada malam
hari tetapi tidak bisa dijumpai di siang hari. Salah satunya kenyamanan.
Sudah hampir semua orang tau, Jakarta di siang hari itu bikin stress
dengan segala hiruk pikuk nya. Kemacetan yang sambung menyambung, hingga cuaca
panas yang siap memanggang otak.
Tapi berbeda ketika matahari berganti dengan sang rembulan. Jakarta
begitu damai, kendaraan-kendaraan gengsi mulai kembali ke kota penyangga
Jakarta, dan anak-anak remaja yang mulai mencari jatidiri nya masing-masing. Saling mencari yang bisa menggugah hati.
Gue pun demikian, banyak sekali hiburan malam hari yang disuguhkan
ibukota. Dari bar di papan atas sampai balap liar di jalanan umum.
Anak muda berotak mesin ini saling mengadu kuda besi nya untuk mengukur siapa kah yang paling cepat.
Anak muda berotak mesin ini saling mengadu kuda besi nya untuk mengukur siapa kah yang paling cepat.
Tidak sulit menemukan balap liar di Jakarta pada malam hari,
hampir di setiap jalan arteri lurus dan mulus, sudah dipastikan pasti ada motor
drag (motor dengan mesin dan rangka saja) di sisi-sisi jalan nya.
Sebenernya bukan cuma itu. Selain Hobi, ada juga kalangan yang
bikin motor drag cuma buat bisnis. Ya, apalagi kalo bukan taruhan. Dari gabrukan
yang ece-ece hingga partai besar yang amat sayang jika terlewatkan.
Tapi kalo lagi males keluar, palingan cuma mengadu asap di kosan. Bersama
kawan seper-awan-an gue. Ngapain aje, nyang penting Happy. Pokoknya mah
‘makmur’ makin malam makin murtad.
Segitu dulu aje curhatnye, gause dibeberin, entar gumoh lo.
Sepertinya gue butuh sedikit kafein, gue sebats duls yaks.
Its gonna be tokay.
