Rabu, 12 November 2014

Senja Yang Kelam


Senja natural begitu kelam, tak ada penerangan. Iya, mati lampu.

Ku terpaksa membiarkan rindu yang menggerogoti hati, hingga ke pikiran. Rasa rindu seperti pedang sang jagal yang siap memotong leher korban. Tak sanggup aku sebenarnya.

Ku tiup angin, kusampaikan padanya untuk mengantarkan rindu ini kepada pemiliknya. Siapa lagi, pasti kamu. Kamu yang selalu bermain layang-layang dipikiranku, menerbangkan segala pikiran, hingga terlihat bodoh bagi sebagian.

Kamu sang pemilik mata mentari, selalu bersinar sepanjang hari kecuali malam, tidur.

Aku tau kamu disana juga sedang terlena rindu, tapi tertutup sendu malu untuk menyampaikan.

Sampaikanlah apa yang ingin disampaikan, agar hati tak ber-penyakitan. Be life. Be real.


Foto: Google.com


Baca juga: Ayam tak lagi berkokok

Bagikan

Jangan lewatkan

Senja Yang Kelam
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 komentar:

Tulis komentar

Komentar sangat dibutuhkan bagi seorang Blogger #FYI

Orang baik komentarnya akan baik; Orang buruk komentarnya akan buruk.

Terima kasih dan Terima apa adanya | ... ?

Beri komentar yang bersifat membangun yak :D #ThinkHIGH